Pamer Dokumen Nikah Palsu, Kriss Hatta Dijebloskan ke Penjara Karena Pengacara Tak Paham Hukum?

Kriss Hatta dijebloskan ke penjara, hati Hilda Vitria sempat tak tega. Pernah menjadi bagian hidup Kriss di masa lalu, Hilda awalnya tak sampai hati membawa masalah asmara dengan Kriss ke ranah hukum.

“Aku nggak tegaan. Aku komunikasi sama Bang Fahmi, orang ini (Kriss) buat masalah dan besarin masalah. Dari nggak ada di ada-adain. Hilda sempat ngomong, 'Bang, Hilda nggak tega laporin dia'. Padahal sudah dikasih tahu, jangan gunakan dokumen palsu. Tapi ya sudah, dia berbuat dan harus bertanggung jawab,” ucap Hilda Vitria ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (15/4).

Hilda mengaku awalnya tak mengetahui aksi Kriss yang dengan pede-nya tunjukkan akta pernikahan palsu di hadapan media. Setelah sempat tak tega, kini Hilda mengaku lega, karena fitnahan dan hujatan buruk yang dilemparkan Kriss tak terbukti.

Diseretnya Kriss Hatta ke penjara timbulkan tanda tanya. Pasalnya, Kriss sempat jumawa menangkan putusan Pengadilan Agama Bekasi. Benarkah putusan tersebut ditolak karena Hilda naik banding ke Pengdilan Tinggi?

“Namanya putusan harus dipahami, menolak, menerima, dan mengabulkan. Saya beri tahu, Pengadilan Tinggi sudah membatalkan putusan Pengadilan Agama Bekasi dan memutuskan gugatan Hilda tidak dapat diterima. Apa yang diputuskan? Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan Agama,” pungkas pengacara Hilda Vitria, Fachmi Bachmid.

Terseretnya Kriss Hatta ke penjara disebut-sebut karena pihak pengacara yang tak melek hukum. Membiarkan Kriss berkoar sebagai suami Hilda Vitria di media, nyatanya dokumen pernikahan yang dibeberkan justru palsu.

“Biar tidak simpang siur, permasalahan terkait laporan Hilda tentang tindak pidana pemalsuan surat. Sudah saya ingatkan, jangan gali lubang mengubur masalah dia sendiri. Salah satu lawyer sudah saya gunakan. Karena, kalau dokumen tidak benar dan dipergunakan, bisa saya perkarakan pasal 255, ikut serta dan membantu. Karena dalam keadaan sadar, menggunakan dan publish di medsos, mengaku suami Hilda, ini akibatnya,” ucap pengacara Hilda Vitria, Fachmi Bachmid di kawasan Condet, Jakarta Timur, Minggu (14/4).

Kriss yang sudah menghuni jeruji besi dilaporkan dengan pasal 264 ayat 1 pasal 266 ayat 1 dan 2 KUHP soal pemalsuan surat dengan ancaman hukuman 8 dan 7 tahun. Pemalsuan surat yang dilakukan Kriss terkait dokumen akta notaris atau akta otentik.

“Kami dapat surat dari kelurahan, surat pertama diterima dari Jatiasih tempat domisili Hilda, di sana tidak ada permohonan atau pernikahan Hilda dengan Kriss. Surat kedua terkait kelurahan di mana ada seseorang menerbitkan duplikat akta nikah, tapi Hilda tidak tinggal di sana dan alamat tidak ada. Sudah jelas tidak pernah ada perkawinan.

Cuman foto di sinetron banyak sekali. Itu bukan berarti sebuah perkawinan. Jangan gunakan dokumen untuk hancurkan masa depan perempuan. Jangan mengaku dengan dokumen untuk ciptakan keinginan sendiri,” pungkas pengacara Hilda. Bandar bola terpercaya