Ennest Prakasa Sempat Sakit hati Dikritik Membuat Film, Karena
Ernest Prakasa masih bisa di katakan terbilang baru di dunia penyutradaraan film, tetapi karya-karyanya tak bisa dilihat sebelah mata. Hampir semua filmnya sukses besar, siapa sangka Ernest sempat takut membaca comment dari para kritikus film, bahkan pernah sampai sakit hati.
"Kita harus mau belajar dari kesalahan, kayak baca dari berbagai review dari kritikus. Awalnya enggak kuat, tuh. Film pertama, kedua, masih kayak, 'Aduh, gila pedas banget!' Sakit hati bacanya," ungkap Ernest di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12).
"Mulai film ketiga berani baca setelah filmnya sudah enggak tayang lagi. Pas filmnya tayang, cuma gue tandai dulu. Pas filmnya turun, baru gue baca dan pelajari," sambungnya.
Kini, Ernest sudah tak takut lagi hadapi kritikan yang ditujukan pada filmnya. Ia malahan sengaja mencari tahu sendiri agar tahu seperti apa penilaian publik atas karyanya.
"Tapi kalau sekarang sudah sih, mentalnya sudah cukup. Apapun itu, sepedas apapun itu, ya sudah. Video di YouTube gue tonton, artikel gue baca, pengin tahu perspektif orang akan film ini. Jadi semenyakitkan apapun itu, kadang-kadang pasti ada pelajaran yang dipetik," jelas sutradara Milly & Mamet itu.
Menurut Ernest, bukan jumlah penonton banyak ataupun pujian, tapi justru kritikan pedas yang membuat karyanya makin berkualitas seperti situs bandar bola terpercaya.
"Buat gue, itu (kritik) salah satu cara paling efektif buat belajar. Karena kalau cuma dengarin yang suka dan muji-muji doang, ya biar kita happy, ngasih makan ego juga. Ya itu enggak ada yang dipelajari juga. Kalau gue belajarnya begitu," pungkas Ernest.
Tidak ada komentar: